BUKU SOLO KE 1 BERJUDUL MEMBANGUN PERADABAN PELAYANAN PUBLIK (MP3 Jilid 1)
Judul Buku :
Membangun Peradaban Pelayanan Publik
Penulis ; Muhammad Firhansyah
ISBN : 978-602-7967-25-0
Penerbit : ZukseZ EXpress
Harga : 40.000
Sinopsis Buku
Kondisi pelayanan publik di republik ini masih sangat memprihatinkan,
sejumlah persoalan atau praktik Maladministrasi seperti prosedur birokrasi yang
panjang, rumit, dan lama menjadi hal biasa yang dialami masyarakat dalam setiap
berurusan di kantor-kantor pelayanan, belum lagi pungutan liar disetiap loket pelayanan, penyimpangan prosedur,
diskriminasi, penyalahgunaan wewenang oleh para birokrat ditambah dengan
petugas yang ogah-ogahan dan malas dalam bekerja, serta fasilitas atau sarana
pelayanan publik yang buruk dan belum memadai, menjadi pemandangan “asri” yang
biasa terlihat dan terus menambah muramnya dan kusamnya wajah pelayanan publik
di negeri kita.\
Buku yang ada ditangan anda ini bukan
hanya sebuah rangkaian kata tanpa makna, bukan pula bait-bait pujangga untuk
mengukir “citra” atau hanya sekedar kritik yang tak disertai dengan aksi Nyata
membangun bangsa . Akan tetapi, buku ini hadir karena niat dan cita untuk menuju
Indonesia yang beretika yang kondisinya
masih sangat nelangsa. Buku ini juga menjadi spirit langkah Perjuangan untuk
menghapus maladministrasi dan membangun peradaban pelayanan publik yang lebih baik,
Memang memperbaiki Maladministrasi
pelayanan publik tidak mudah dan tak mungkin dalam waktu singkat karena
persoalan yang terjadi bukan sebatas penegakan aturan hukum yang rigid atau
melalui mekanisme peradilan yang prosedurnya rumit. Akan tetapi, yang dibangun
adalah peradaban Manusia dan bangsa. Atau secara sederhana kita ingin memastikan,
bagaimana fungsi layanan publik yang menjadi tanggungjawab semua
badan/instansi/lembaga-lembaga tersebut berjalan seperti yang diinginkan oleh
masyarakat dan untuk mencapai pada keinginan itu, tak hanya bisa dari Ombudsman
RI saja tapi juga dari aparatur negara dan masyarakatnya. Sebuah Gerakan
bersama yang semua kita harus terlibat di dalamnya yakni sebuah gerakan bernama
“Beraksi Melawan Maladministrasi”.
Komentar
Posting Komentar